Jumat, 07 Maret 2014

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI "ANALISIS KESEIMBANGAN




MAKALAH
PENGANTAR ILMU EKONOMI
( ANALISIS KESEIMBANGAN )

                                                                 


OLEH:
KELOMPOK VII





JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU-OLEO
KENDARI
2013

JUDUL MAKALAH :  ANALISIS KESEIMBANGAN
KELOMPOK             :  VII (7)
JURUSAN/KELAS   :  MATEMATIKA/B




ANGGOTA-ANGGOTA:


                                                       
NO.
NAMA
STAMBUK
TUGAS
1.
WA ODE YULIYANA
F1A1 12 115
MODERATOR
2.
IMRAN IBRAHIM
F1A1 12 078
PEMATERI
3.
RIFKY ADRIAN
F1A1 12 129
NOTULEN
4.
WINDI SARAISANG
F1A1 12 100
PENJAWAB













KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Tuhan semesta sekalian alam,tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia,yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada seluruh makhluk dimuka bumi ini.Untuk itu hanya karena kekuasaan dan kehendaknya pulalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, serta segenap kaum mukmin yang senantiasa teguh dijalan-Nya hingga akhir kiamat nanti.Amin.
Dalam pembuatan makalah yang berjudul Analisis Keseimbangan ini tentunya penulis banyak mengalami kesulitan namun penulis  menyadari bahwa semua dapat terselesaikan dengan baik karena didukung oleh berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis haturkan ucapan banyak terima kasih kepada dosen matakuliah pengantar ilmu ekonomi yang telah memberikan tugas makalah ini.
Akhir kata, penulis sitirkan sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Begitulah kenyataan yang ada, bahwa sebagai manusia biasa tentunya penulis tidak luput dari segala kelemahan dan kekurangan.Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tentunya masih terdapat banyak kekeliruan, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                             Kendari,  September  2013

                                                                                  Penyusun
DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB I  PENDAHULUAN.................................................................................. .1
       1.1       Latar Belakang.......................................................................................... .1
       1.2       Rumusan Masalah..................................................................................... .3
       1.3       Tujuan........................................................................................................ .3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... .4
       2.1       Pengertian Analisis Keseimbangan........................................................... 4
       2.2       Arus Keseimbangan Perekonomian........................................................... .4
2.2.1 Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor..................... .4
2.2.2 Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Tiga Sektor.................... .5
       2.3        Model - Model  Analisis Keseimbangan.................................................. .6
2.3.1 Model Keseimbangan Klasik........................................................... .6
2.3.2 Model Keseimbangan Keynesian .................................................... .8
2.3.3 Model Keseimbangan Sintesis Klasik-Keynesian............................ 12
BAB III PENUTUP............................................................................................ 14
       3.1       Kesimpulan................................................................................................ 14
       3.2       Saran.......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

    Analisis keseimbangan merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk membangun dasar-dasar kemampuan analisis ekonomi makro yang baik. Dalam analisis keseimbangan, kita memperbanyak asumsi-asumsi dan faktor-faktor ceteris paribus. Tujuannya adalah agar analisis dapat menjadi lebih focus. Jika sudah terbiasa dengan analisis yang terfokus, kemampuan akan meningkat untuk dapat melakukan anlisis yang lebih dalam dan atau realistis. Pada saat itulah asumsi-asumsi dan factor-faktor ceteris paribus dikurangi.Tentu saja, peralatan analisis yang dipakai menjadi lebih kompleks dan tidak perlu mengasumsikan pasar selalu berada dalam keeimbangan.
    Keseimbangan struktur perekonomian merupakan faktor utama dalam mencapai sasaran pembangunan dan salah satu ciri strategi pembangunan yang harus dimiliki Indonesia yang mempunyai potensi sebagian dari sektor pertanian yaitu kebijaksanaan pembangunan yang menjaga keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri dalam bentuk agroindustri. Paparan ini sesuai dengan progam jangka panjang pembanguna ekonomi di Indonesia yaitu mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor industri dan pertanian.
     Perekonomian Indonesia ditinjau dari sudut pandang makro bukan hanya dipengaruhi oleh perekonomian yang terjadi di dalam negeri namun juga perekonomian di Negara Negara maju serta Negara tujuan ekspor karena Karakteristik perekonomian Indonesia yang termasuk dalam kriteria “ small open economy ” menyebabkan dinamika yang terjadi dalam perekonomian global dapat memengaruhi perekonomian domestik.Terjadinya keseimbangan pasar keuangan nasional dengan pasar keuangan internasional, sebagaimana negara-negara emerging markets lainnya, memberi tantangan tersendiri bagi keseimbangan eksternal perekonomian Indonesia. Ruang lingkup perekonomian dari ekonomi makro lebih luas cakupannya seperti Tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar Rupiah adalah variabel yang mempengaruhi unsur-unsur di dalam permintaan agregat yang meliputi konsumsi privat, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Dengan semakin membaiknya ketiga variabel tersebut, maka permintaan agregat juga akan mengalami perbaikan. Selain permintaan agregat juga terdapat penawaran agregat yaitu pasar tenaga kerja dan teknologi atau IPTEK. Agregat demand dan agregat supply memiliki masing proporsi 50 persen dalam agregat perekonomian Indonesia, sehingga penanganannya harus seimbang agar perekonomian nasional dapat berkembang seusai dengan keinginan pemerintah agar masyarakat sejahtera.
Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2012 diperkirakan oleh banyak pihak sebagai lebih baik daripada beberapa tahun sebelumnya. Economic outlook yang optimistik dikeluarkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, para ekonom, serta lembaga internasional. Optimisme itu bersumber dari pencapaian variable makroekonomi tahun 2010 yang sedikit melebihi harapan, disertai prediksi kondisi perekonomian dunia yang diyakini akan semakin membaik, setelah dua tahun sebelumnya terpengaruh oleh krisis keuangan di beberapa Negara maju. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2010 secara umum memang melebihi harapan target ekonomi, Data yang dikeluarkan BPS baru-baru ini memperlihatkan perkembangan perekonomian makro yang menuju perbaikan. Peningkatan pun dinilai berdukungan sumber pertumbuhan yang makin berimbang, diantaranya tercermin pada peran investasi dan ekspor yang meningkat. Semua di dukung oleh arus masuk modal asing yang besar, kondisi makroekonomi yang kondusif. Ditengah perekonomian yang membaik tersebut, pelaku ekonomi masih mengakui akan adanya beberapa tantangan utama dalam perumusan kebijakan, yaitu aliran masuk modal asing yang deras, ekses likuiditas yang tinggi, tekanan inflasi yang cenderung meningkat, efisiensi dan daya saing sektor perbankan yang masih rendah serta berbagai kendala di sektor riil.Tantangan terkait dengan aliran masuk modal asing yang deras tidak terlepas dari pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan Analisis Kesimbangan?
b.      Bagaimana arus keseimbangan perekonomian indonesia ?
c.       Model apa saja yang terdapat dalam Analisis Keseimbangan ?


1.3  Tujuan
a.       Mengetahui dan memahami pengertian  Analisis Keseimbangan.
b.      Mengetahui Bagaimana arus keseimbangan perekonomian di-Indonesia.
c.       Mengetahui model apa saja yang terdapat dalam Analisis Keseimbangan.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Analisis Keseimbangan
Yang dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis makroekonomi tentang terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar ( barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan penawaran agregat.
2.2   Arus Keseimbangan Perekonomian
                 2.2.1 Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor
                 Bagian Atas menunjukkan aliran faktor produksi yang berasal dari rumah tangga digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi dengan memberikan imbalan yang menjadi pendapatan bagi rumah tangga.  Bagian bawah menunjukkan aliran barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi rumah tangga. Untuk itu, rumah tangga akan membayar perusahaan atas barang dan jasa yang dikonsumsi tersebut. Namun jika rumah tangga membelanjakan semua pendapatannya maka perekonomian akan seimbang karena antara pengeluaran dan pendapatan sama. Jika sektor rumah tangga memutuskan untuk menabung sebagian pendapatannya, maka keseimbangan akan terjadi jika lembaga keuangan menyalurkan tabungan ke perusahaan dalam bentuk investasi.
Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian makro yang hanya melibatkan tiga sektor ekonomi (pendekatan pengeluaran) yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Pengeluaran sektor rumah tangga disebut pengeluaran konsumsi, sektor perusahaan disebut pengeluaran investasi, dan sektor pemerintah disebut pengeluaran pemerintah.
                 2.2.2 Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Tiga Sektor

                 Pada perekonomian tiga sektor, rumah tangga tidak hanya menggunakan pendapatan untuk konsumsi dan menabung tetapi juga membayar pajak kepada pemerintah. Keseimbangan perekonomian akan terjadi jika investasi ditambah pengeluaran pemerintah sama besarnya dengan tabungan ditambah dengan pajak.

2.3 Model - Model  Analisis Keseimbangan
      2.3.1Model Keseimbangan Klasik
          a.   Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik
            Karakteristik analisis keseimbangan Klasik dapat dilihat dari beberapa aspek : asumsi-asumsi, fondasi mikronya, fokus perhatian pada sisi penawaran dan dimensi waktu.
          1) Asumsi-Asumsi
Dua asumsi paling penting dari model Klasik, adalah: Pertama, perekonomian tersusun dari pasar-pasar yang berstruktur persaingan sempurna, Kedua, uang bersifat netral. Konsekuensi dari asumsi tersebut adalah harga bersifat fleksibel, dalam arti mampu melakukan penyesuaian seketika itu juga. Dengan demikian pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan.
2)Pentingnya Fondasi AnalisisKeseimbangan Makro
Analisis keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan jika individu-individu (konsumen dan produsen ) telah berada dalam keseimbangan. Artinya, setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan maksimum, sedangkan setiap produsen telah mencapai laba maksimum.

3)Pentingnya Analisis Sisi Penawaran
Model keseimbangan Klasik lebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi penawaran.Pentingnya analisis sisi penawaran dapat dimaklumi bila melihat situasi dan kondisi masyarakat Barat (abad ke-18), pada saat ilmu ekonomi modern mulai berkembang. Pada waktu itu masyarakat Barat baru dalam tahap awal perkembangan. Teknologi belum begitu maju, perekonoian masih berada dalam  tahap pemenuhan sendiri.
Tingkat penggunaan uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah. Mereka juga hidup dialam yang relatif keras dan pelit dimana kegiatan pertanian tidak dapat  dilakukan sepanjang tahun. Karena itu yang menjadi masalah adalah bagaimana mengusahakan agar alam dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik. Itulah sebabnya sisi penawaran sangat perlu diperhatikan
4)Analisis Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perbedaan dimensi waktu analisis dalam model keseimbangan Klasik juga mencakup pengertian kronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu <5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi dimanfaatkan / dikaryakan secara penuh. Yang dimaksud dengan kondisi ini adalah kondisi dimana faktor-faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat pemanfaatannya >96%.
b. Fungsi Produk Agregat
Dalam model Klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia (K) dan jumlah tenaga kerja (L).
Y = f(K,L)
dimana: Y=output atau prodiksi agregat (PDB)
             K=stok barang modal
             L= tenaga kerja
Dalam jangka pendek stok barang modal dianggap tetap, sehingga fungsi produksi menjadi:
Y =f(k,L)
dimana:K stok barang modal dengan jumlah konstan
Karena itu tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan:
Y=f(L)
            Artinya, pada walnya penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi agregat, tetapi karena berlakunya hukum pertambahan hasil yang makin menurun, sampai jumlah tertentu penambahan tenaga kerja justru akan menurunkan prodiksi agregat.
            c. Kesempatan Kerja Dalam Keseimbangan
            Yang dimaksud dengan kesempatan kerja dalam keseimbangan makro adalah   kesempatan kerja yang tersedia pada saat tenaga kerja dalam keseimbamgan.Kesempatan kerja dalam keseimbangan tidak mencerminkan kesempatan kerja yang sebenarnya tersedia. Sebab kesempatan kerja yang tersedia ditentukan oleh permintaan tenaga kerja , sedangkan kesempatan kerja dalam keseimbangan merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dengan penawaran tenaga kerja.
            1) Permintaan Tenaga Kerja.
            Permintaan tenaga kerja dalam keseimbangan adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mwncapai laba maksimum.
            2) Penawaran tenaga kerja
            Penawarann tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang ditawankan oleh individu (konsumen ) pada  berbagai tingkat upah (nominal)dalam upaya memaksimumkan utilitas hidupnya.
            3) Tingkat Output Keseimbangan
            Keseimbangan tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat penwarannya .Ketika itun baik produsen maupun tenaga kerja (konsumen) telah menrcapai kondisi optimal . Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja mencapai utilitas maksimum.
            d. Netralitas Uang
            Netralitas uang mempunyai makna bahwa uang tidak dapat memengaruhi tingkat output. Uang hanya akan memengaruhi permintaan agregat. Penambahan jumlah uang bersedar akan meningkatkan permintaan agregat. Pandangan tersebut adalah konsekuensi dari dua asumsi teori ekonomi Klasik, yaitu fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan pasr akan selalu berada dalam keeimbangan  dimana perekonomian berproduksi pada tingkat full employment.
      2.3.2          Model Keseimbangan Keynesian 
            Model keseimbangan Keynesian disusun berdasarkan salah satu penafsiran terhadap ide-ide Keynes yang termuat dalam bukunya, The General theory of Employment, Interest, and Money, yang kemudian dikenal sebagai The General Theory. Pembahasan model keseimbangan Keynes diperlukan karena ada dua alasan:
a.Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku ekonomi makro memang sebaiknya kita berangkat dari asumsi bahwa pasar dapat berada dalam keseimbangan.
b.Kita dapat lebih mudah melakukan pembandingan antara analsis Klasik dengan Keynesian. Ini akan sangat membantu Anda dalam mengikuti uraian analisis keseimbangan yang dibangun berdasarkan kombinasi pemikiran Klasik-Keynesian.
a.Pentingnya Sisi Permintaan
 Jika model keseimbangan klasik sangat mementingkan sisi penawaran agregat, model keseimbangan Keynesian justru sangat memperhatikan sisi penawaran agregat. Pandangan Keynesian tersebut dapat dipahami dalam konteks perkembangan perekonomian Barat, ketika The General Theory diterbitkan. Ketika itu Depresi Besar yang melanda Negara-negara kapitalis, bukan disebabkan lemahnya sisi penawaran. Sebab teknologi yang ada, jumlah barang modal dan jumlah uang dalam perekonomian kapitalis sudah jauh lebih tinggi dan banyak dibanding awal modernisasi.
1)Komponen-komponen Permintaan Agregat
            Dalam pembahasan tentang Pendapatan Nasional, komponen permintaan agregat sudah disinggung, yaitu:
Y=C+I+G+(X-M)
Dimana:
C=kosnsumsi rumah tangga
I =investasi sector dunia usaha
G=pengeluaran pemerintah
X=ekspor
M=impor
1)      Pendapatan Nasional Dalam Keseimbangan
 Dalam analisi Keynesian, besarnya pendapatan nasional (Y) dilihat dari besarnta pengeluaran. Besarnya output adalah sama dengan besarnya pengeluaran. Namun berdasarkan model konsumsi Keynes, tidak semua output (Y) dibelanjakan ; Bagian yang tidak dibelanjakan disebut tabungan. Dengan demikian total pendapatan nasional menjadi:

Y= C+S
dimana:
Y= PDB
C= konsumsi rumah tangga
S= tabungan

2.3.2.1Model keseimbangan Keynes ada tiga:
            Model Keseimbangan Tertutup Dua Sektor, Perekonomian tidak melakukan hubungan internasional, sehingga pendapatan hanya dipengaruhi oleh dua sektor, sektor rumah tangga (C) dan Investasi usaha (I), Y = C + I
Contoh Kasus 20.2
            Fungsi investasi otonomus berubah menjadi Io = 250, sehingga pengeluaran         agregat juga berubah menjadi:
AE1 = C+I1=100+0,8Y*+250
= 350+0,8Y*
Sehingga output keseimbangan yang baru (Y*1) juga berubah menjadi:
Y*1       =AE1 =300+0,8Y*1
0,2Y*1  = 350

Y*1       =   =1.750
Dengan demikian perubahan output keseimbangan adalah
 Y* = Y* -Y*1= 1.750 – 1.500
       = 250
            Penambahan investasi otonomus sebesar 50 menyebabkan Y* meningkat                  sebesar 250.

            Model Keseimbangan Tertutup Tiga Sektor. Memasukkan sector pemerintah yang diwakili oleh pengeluaran pemerintah (G), Y = C + I + G
            Contoh Kasus 20.4
            Misalkan pengeluaran pemerintah adalah G =300, maka pengeluaran agregat menjadi:
            AE = C+ I+ G
                   = 100+0,8Y* + 200 + 300 = 600 + 0,8Y*
             Y* = AE = 600 + 0,8Y*
             Y*-0,8Y* = 600
             0,2Y* = 600
             Y* = 3.000
            Pada tingakat keseimbangan besarnya C = 100 + 0,8(3.000) = 2.500,
            Sedangkan Io = 200 dan Go = 300.

            Model Keseimbangan Empat Sektor (Terbuka). Dalam model empat sector, perekonomian dianggap melakukan interaksi dengan dunia luar, melalui ekspor (X) dan impor barang (M). Sektor impor-ekspor ini disebut juga sector luar negeri. Sehingga Y = C + I + G + (X – M).
            Contoh Kasus 20.6
            Kasus 20.4 dikembangkan menjadi Kasus 20.6 dengan menambahkan     X = 75 dan M = 25, sehingga :
         AE = C+I+G+(X-M)=C+I+G+NX
               = Co+By+Io+Go+(Xo-Mo)
               = 100+0,8Y+200+300+(75-25)=100+0,8Y+200+300+50
               =650+0,8Y
            Output keseimbangan (Y*):
          Y*=AE=650-0,8Y*
          Y*-0,8Y*=650
          0,2Y*=650
          Y*= 3.250

2.3.3 Model Keseimbangan Sintesis Klasik-Keynesian
Tori-teori ekonomi makro yang dikategorikan sebagai sistensis Klasik-Keynes adalah teori-teori yang memadukan ide-ide aliran pemikiran Klasik dengan Keynes. Teori-teori tersebut amat banyak dan bervariasi. Salah satu sintesis yang paling terkenal dan banyak digunakan sebagai alat analisa adalah model IS-LM. Model tersebut menjelaskan bahwa kondisi keseimbangan ekonomi akan tercapai bila pasar bara-jasa dan pasar uang-modal secara simultan berada dalam keseimbangan.
Analisis model Keseimbangan Sintesis Klasik-Keynesian dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu :
a.       Asumsi-asumsi Pokok.
Asumsi-asumsi yang mendasari model IS-LM merupakan kombinasi asumsi-asumsi model Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan, sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat transaksi dan spekulasi.
b.      Keseimbangan Pasar  Barang-Jasa
Keseimbangan pasar barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa (aggregate supplay) telah sama dengan permintaan (aggregate demand ) .Pada kondisi keseimbangan , total produksi sama dengan total pengeluaran..
c.       Keseimbangan Pasar Uang-Modal
Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (liquidity preference,disingkat L) telah sama dengan penawaran uang (money supply,disingkat M).
d.      Keseimbangan Perekonomian (Keseimbangan Umum)
Perekonoman dikatan telah tercapai keseimbangan (keseimbangan umum), bila baik pasar barang-jasa maupun uang-modal telah berada dalam kondisi keseimbangan.
e.       Perubahan Keseimbangan Perekonomian (Keseimbangan Umum)
Keseimbangan ekonomi dikatan berubah jika secara grafis titik keseimbangannya berubah. Ada tiga penyebab perubahan keseimbangan perekonomian, yaitu:
1)      Kurva LM bergeser, kurva IS tetap.
2)      Kurva IS bergeser, kurva LM tetap.
3)      Kurva IS dan LM bergeser bersamaan.











BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis keseimbangan berperan penting dalam pemantaun perkembangan perekonomian suatu negara. Tanpa ada nya sistem analisis dalam perekonomian, maka keseimbangan pasar dan arus ekonomi tidak akan berjalan dengan lancara. Selain itu, masyarakat akan merasa kerugian atas apa yang dihasilkan pemerintah terhadap perekonomian bilamana keseimbangan pasar tidak berjalan dengan baik.
Pengertian dari analisis keseimbangan adalah adalah analisis makroekonomi tentang terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar ( barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat. Dari sini bisa terlihat asumsi pasar terhadap keseimbangan perekonomian. Terbentuknya harga di pasaran diketahui dari analisis yang di buat pemerintah atas keseimbangan penawaran dan permintaan

3.2  Saran
            Adapun saran dari penulis adalah sebaiknya dalam matakuliah pengantar ilmu ekonomi tidak hanya mahasiswa saja yang persentase ,tetapi alangkah bagusnya dosen mata kuliah juga menjelaskan tentang materi yang dikuliahkan ,mengingat biasanya dalam persentase masih ada beberapa mahasiswa yang tidak mengerti dengan materi yang dipersentasekan.








DAFTAR PUSTAKA


                 diakses tanggal : 22 September 2013
                diakses tanggal : 22 September 2013
      Pratama Rahardja,Mandala Manurung.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta, 2002.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar