MAKALAH
PENGANTAR
ILMU EKONOMI
(
ANALISIS KESEIMBANGAN )

OLEH:
KELOMPOK VII
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU-OLEO
KENDARI
2013
JUDUL
MAKALAH : ANALISIS KESEIMBANGAN
KELOMPOK :
VII (7)
JURUSAN/KELAS :
MATEMATIKA/B
ANGGOTA-ANGGOTA:
NO.
|
NAMA
|
STAMBUK
|
TUGAS
|
1.
|
WA ODE
YULIYANA
|
F1A1 12 115
|
MODERATOR
|
2.
|
IMRAN IBRAHIM
|
F1A1
12 078
|
PEMATERI
|
3.
|
RIFKY ADRIAN
|
F1A1 12 129
|
NOTULEN
|
4.
|
WINDI SARAISANG
|
F1A1
12 100
|
PENJAWAB
|
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Tuhan semesta sekalian
alam,tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia,yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada seluruh makhluk dimuka bumi ini.Untuk itu hanya
karena kekuasaan dan kehendaknya pulalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, serta segenap kaum
mukmin yang senantiasa teguh dijalan-Nya hingga akhir kiamat nanti.Amin.
Dalam
pembuatan makalah yang berjudul “Analisis Keseimbangan” ini tentunya
penulis banyak mengalami kesulitan namun penulis menyadari bahwa semua dapat terselesaikan
dengan baik karena didukung oleh berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini
penulis haturkan ucapan banyak terima kasih kepada dosen matakuliah pengantar
ilmu ekonomi yang telah memberikan tugas makalah ini.
Akhir kata, penulis sitirkan sebuah pepatah yang mengatakan
bahwa “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Begitulah kenyataan yang ada, bahwa
sebagai manusia biasa tentunya penulis tidak luput dari segala kelemahan dan
kekurangan.Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan
laporan ini tentunya masih terdapat banyak kekeliruan, untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kendari, September 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
...................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. .1
1.1 Latar
Belakang.......................................................................................... .1
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................................... .3
1.3 Tujuan........................................................................................................ .3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... .4
2.1 Pengertian
Analisis Keseimbangan...........................................................
4
2.2 Arus
Keseimbangan Perekonomian........................................................... .4
2.2.1
Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor..................... .4
2.2.2 Diagram Aliran Melingkar Perekonomian
Tiga Sektor.................... .5
2.3 Model - Model Analisis Keseimbangan.................................................. .6
2.3.1
Model Keseimbangan Klasik........................................................... .6
2.3.2 Model Keseimbangan Keynesian .................................................... .8
2.3.3 Model Keseimbangan Sintesis
Klasik-Keynesian............................ 12
BAB III PENUTUP............................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 14
3.2 Saran.......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis keseimbangan merupakan langkah
awal yang harus dilakukan untuk membangun dasar-dasar kemampuan analisis
ekonomi makro yang baik. Dalam analisis keseimbangan, kita memperbanyak
asumsi-asumsi dan faktor-faktor ceteris
paribus. Tujuannya adalah agar analisis dapat menjadi lebih focus. Jika
sudah terbiasa dengan analisis yang terfokus, kemampuan akan meningkat untuk
dapat melakukan anlisis yang lebih dalam dan atau realistis. Pada saat itulah
asumsi-asumsi dan factor-faktor ceteris
paribus dikurangi.Tentu saja, peralatan analisis yang dipakai menjadi lebih
kompleks dan tidak perlu mengasumsikan pasar selalu berada dalam keeimbangan.
Keseimbangan struktur perekonomian
merupakan faktor utama dalam mencapai sasaran pembangunan dan salah satu ciri
strategi pembangunan yang harus dimiliki Indonesia yang mempunyai potensi
sebagian dari sektor pertanian yaitu kebijaksanaan pembangunan yang menjaga
keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri dalam bentuk agroindustri.
Paparan ini sesuai dengan progam jangka panjang pembanguna ekonomi di Indonesia
yaitu mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor industri dan
pertanian.
Perekonomian Indonesia ditinjau dari sudut
pandang makro bukan hanya dipengaruhi oleh perekonomian yang terjadi di dalam
negeri namun juga perekonomian di Negara Negara maju serta Negara tujuan ekspor
karena Karakteristik perekonomian Indonesia yang termasuk dalam kriteria “ small open economy ” menyebabkan
dinamika yang terjadi dalam perekonomian global dapat memengaruhi perekonomian
domestik.Terjadinya keseimbangan pasar keuangan nasional
dengan pasar keuangan internasional, sebagaimana negara-negara emerging markets lainnya, memberi
tantangan tersendiri bagi keseimbangan eksternal perekonomian Indonesia. Ruang
lingkup perekonomian dari ekonomi makro lebih luas cakupannya seperti Tingkat
suku bunga, inflasi dan nilai tukar Rupiah adalah variabel yang mempengaruhi
unsur-unsur di dalam permintaan agregat yang meliputi konsumsi privat,
investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Dengan semakin membaiknya
ketiga variabel tersebut, maka permintaan agregat juga akan mengalami
perbaikan. Selain permintaan agregat juga terdapat penawaran agregat yaitu
pasar tenaga kerja dan teknologi atau IPTEK. Agregat demand dan agregat supply
memiliki masing proporsi 50 persen dalam agregat perekonomian Indonesia,
sehingga penanganannya harus seimbang agar perekonomian nasional dapat
berkembang seusai dengan keinginan pemerintah agar masyarakat sejahtera.
Kondisi
perekonomian Indonesia di tahun 2012 diperkirakan oleh banyak pihak sebagai
lebih baik daripada beberapa tahun sebelumnya. Economic outlook yang optimistik
dikeluarkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, para ekonom, serta lembaga
internasional. Optimisme itu bersumber dari pencapaian variable makroekonomi
tahun 2010 yang sedikit melebihi harapan, disertai prediksi kondisi
perekonomian dunia yang diyakini akan semakin membaik, setelah dua tahun
sebelumnya terpengaruh oleh krisis keuangan di beberapa Negara maju. Kondisi
perekonomian Indonesia pada tahun 2010 secara umum memang melebihi harapan
target ekonomi, Data yang dikeluarkan BPS baru-baru ini memperlihatkan perkembangan
perekonomian makro yang menuju perbaikan. Peningkatan pun dinilai berdukungan
sumber pertumbuhan yang makin berimbang, diantaranya tercermin pada peran
investasi dan ekspor yang meningkat. Semua di dukung oleh arus masuk modal
asing yang besar, kondisi makroekonomi yang kondusif. Ditengah perekonomian
yang membaik tersebut, pelaku ekonomi masih mengakui akan adanya beberapa
tantangan utama dalam perumusan kebijakan, yaitu aliran masuk modal asing yang
deras, ekses likuiditas yang tinggi, tekanan inflasi yang cenderung meningkat,
efisiensi dan daya saing sektor perbankan yang masih rendah serta berbagai
kendala di sektor riil.Tantangan terkait dengan aliran masuk modal asing yang
deras tidak terlepas dari pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut.
1.2
Rumusan Masalah
a. Apa
yang dimaksud dengan Analisis Kesimbangan?
b. Bagaimana
arus keseimbangan perekonomian indonesia ?
c. Model
apa saja yang terdapat dalam Analisis Keseimbangan ?
1.3
Tujuan
a.
Mengetahui
dan memahami pengertian Analisis
Keseimbangan.
b.
Mengetahui Bagaimana
arus keseimbangan perekonomian di-Indonesia.
c. Mengetahui
model
apa saja yang terdapat dalam Analisis Keseimbangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Keseimbangan
Yang
dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis makroekonomi tentang
terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar (
barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan
penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan penawaran agregat.
2.2 Arus Keseimbangan Perekonomian
2.2.1 Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor

Bagian Atas menunjukkan aliran
faktor produksi yang berasal dari rumah tangga digunakan perusahaan dalam
kegiatan produksi dengan memberikan imbalan yang menjadi pendapatan bagi rumah
tangga. Bagian bawah menunjukkan aliran
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi rumah
tangga. Untuk itu, rumah tangga akan membayar perusahaan atas barang dan jasa
yang dikonsumsi tersebut. Namun jika rumah tangga membelanjakan semua
pendapatannya maka perekonomian akan seimbang karena antara pengeluaran dan
pendapatan sama. Jika sektor rumah tangga memutuskan untuk menabung sebagian
pendapatannya, maka keseimbangan akan terjadi jika lembaga keuangan menyalurkan
tabungan ke perusahaan dalam bentuk investasi.
Perekonomian
tiga sektor adalah perekonomian makro yang hanya melibatkan tiga sektor ekonomi
(pendekatan pengeluaran) yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.
Pengeluaran sektor rumah tangga disebut pengeluaran konsumsi, sektor perusahaan
disebut pengeluaran investasi, dan sektor pemerintah disebut pengeluaran
pemerintah.
2.2.2
Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Tiga Sektor
Pada perekonomian tiga sektor,
rumah tangga tidak hanya menggunakan pendapatan untuk konsumsi dan menabung
tetapi juga membayar pajak kepada pemerintah. Keseimbangan perekonomian akan
terjadi jika investasi ditambah pengeluaran pemerintah sama besarnya dengan
tabungan ditambah dengan pajak.
2.3
Model - Model Analisis Keseimbangan
2.3.1Model Keseimbangan Klasik
a.
Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik
Karakteristik analisis keseimbangan
Klasik dapat dilihat dari beberapa aspek : asumsi-asumsi, fondasi mikronya,
fokus perhatian pada sisi penawaran dan dimensi waktu.
1) Asumsi-Asumsi
Dua
asumsi paling penting dari model Klasik, adalah: Pertama, perekonomian tersusun dari
pasar-pasar yang berstruktur persaingan sempurna, Kedua, uang bersifat netral. Konsekuensi
dari asumsi tersebut adalah harga bersifat fleksibel, dalam arti mampu
melakukan penyesuaian seketika itu juga. Dengan demikian pasar akan senantiasa
berada dalam keseimbangan.
2)Pentingnya
Fondasi AnalisisKeseimbangan Makro
Analisis
keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis
keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan
jika individu-individu (konsumen dan produsen ) telah berada dalam
keseimbangan. Artinya, setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan
maksimum, sedangkan setiap produsen telah mencapai laba maksimum.
3)Pentingnya
Analisis Sisi Penawaran
Model
keseimbangan Klasik lebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi
penawaran.Pentingnya analisis sisi penawaran dapat dimaklumi bila melihat
situasi dan kondisi masyarakat Barat (abad ke-18), pada saat ilmu ekonomi
modern mulai berkembang. Pada waktu itu masyarakat Barat baru dalam tahap awal
perkembangan. Teknologi belum begitu maju, perekonoian masih berada dalam
tahap pemenuhan sendiri.
Tingkat
penggunaan uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah. Mereka juga hidup
dialam yang relatif keras dan pelit dimana kegiatan pertanian tidak dapat dilakukan sepanjang tahun. Karena itu yang
menjadi masalah adalah bagaimana mengusahakan agar alam dapat menghasilkan
lebih banyak dan lebih baik. Itulah sebabnya sisi penawaran sangat perlu
diperhatikan
4)Analisis
Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perbedaan
dimensi waktu analisis dalam model keseimbangan Klasik juga mencakup pengertian
kronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu <5 tahun. Dalam
jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu dilihat dari sisi
penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi
dimanfaatkan / dikaryakan secara penuh. Yang dimaksud dengan kondisi ini adalah
kondisi dimana faktor-faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga
kerja, tingkat pemanfaatannya >96%.
b.
Fungsi Produk Agregat
Dalam
model Klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia
(K) dan jumlah tenaga kerja (L).
Y
= f(K,L)
dimana: Y=output atau prodiksi agregat (PDB)
K=stok barang modal
L= tenaga kerja
Dalam
jangka pendek stok barang modal dianggap tetap, sehingga fungsi produksi
menjadi:
Y
=f(k,L)
dimana:K stok barang modal dengan jumlah konstan
Karena
itu tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah tenaga kerja
yang digunakan:
Y=f(L)
Artinya, pada walnya penambahan
tenaga kerja akan meningkatkan produksi agregat, tetapi karena berlakunya hukum
pertambahan hasil yang makin menurun, sampai jumlah tertentu penambahan tenaga
kerja justru akan menurunkan prodiksi agregat.
c. Kesempatan Kerja Dalam
Keseimbangan
Yang dimaksud dengan kesempatan
kerja dalam keseimbangan makro adalah
kesempatan kerja yang tersedia pada saat tenaga kerja dalam
keseimbamgan.Kesempatan kerja dalam keseimbangan tidak mencerminkan kesempatan
kerja yang sebenarnya tersedia. Sebab kesempatan kerja yang tersedia ditentukan
oleh permintaan tenaga kerja , sedangkan kesempatan kerja dalam keseimbangan
merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dengan penawaran tenaga kerja.
1) Permintaan Tenaga Kerja.
Permintaan tenaga kerja dalam keseimbangan
adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mwncapai laba
maksimum.
2) Penawaran tenaga kerja
Penawarann tenaga kerja adalah
jumlah jam kerja yang ditawankan oleh individu (konsumen ) pada berbagai tingkat upah (nominal)dalam upaya
memaksimumkan utilitas hidupnya.
3) Tingkat Output Keseimbangan
Keseimbangan tenaga kerja tercapai
ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat penwarannya .Ketika itun
baik produsen maupun tenaga kerja (konsumen) telah menrcapai kondisi optimal .
Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja mencapai utilitas maksimum.
d. Netralitas Uang
Netralitas uang mempunyai makna
bahwa uang tidak dapat memengaruhi tingkat output. Uang hanya akan memengaruhi
permintaan agregat. Penambahan jumlah uang bersedar akan meningkatkan
permintaan agregat. Pandangan tersebut adalah konsekuensi dari dua asumsi teori
ekonomi Klasik, yaitu fungsi uang hanya sebagai alat tukar dan pasr akan selalu
berada dalam keeimbangan dimana
perekonomian berproduksi pada tingkat full employment.
2.3.2 Model
Keseimbangan Keynesian
Model keseimbangan Keynesian disusun berdasarkan salah satu penafsiran terhadap
ide-ide Keynes yang termuat dalam bukunya, The General theory of Employment, Interest, and Money, yang kemudian dikenal sebagai The General Theory. Pembahasan model keseimbangan
Keynes diperlukan karena ada dua alasan:
a.Untuk
lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku ekonomi makro memang sebaiknya kita
berangkat dari asumsi bahwa pasar dapat berada dalam keseimbangan.
b.Kita
dapat lebih mudah melakukan pembandingan antara analsis Klasik dengan
Keynesian. Ini akan sangat membantu Anda dalam mengikuti uraian analisis
keseimbangan yang dibangun berdasarkan kombinasi pemikiran
Klasik-Keynesian.
a.Pentingnya Sisi Permintaan
Jika model keseimbangan klasik sangat
mementingkan sisi penawaran agregat, model keseimbangan Keynesian justru sangat
memperhatikan sisi penawaran agregat. Pandangan Keynesian tersebut dapat
dipahami dalam konteks perkembangan perekonomian Barat, ketika The General Theory diterbitkan. Ketika itu Depresi
Besar yang melanda Negara-negara kapitalis, bukan disebabkan lemahnya sisi
penawaran. Sebab teknologi yang ada, jumlah barang modal dan jumlah uang dalam
perekonomian kapitalis sudah jauh lebih tinggi dan banyak dibanding awal
modernisasi.
1)Komponen-komponen
Permintaan Agregat
Dalam pembahasan tentang Pendapatan Nasional, komponen permintaan
agregat sudah disinggung, yaitu:
Y=C+I+G+(X-M)
Dimana:
C=kosnsumsi
rumah tangga
I
=investasi sector dunia usaha
G=pengeluaran
pemerintah
X=ekspor
M=impor
1)
Pendapatan Nasional Dalam Keseimbangan
Dalam analisi Keynesian, besarnya pendapatan nasional (Y) dilihat
dari besarnta pengeluaran. Besarnya output adalah sama dengan besarnya
pengeluaran. Namun berdasarkan model konsumsi Keynes, tidak semua output (Y)
dibelanjakan ; Bagian yang tidak dibelanjakan disebut tabungan. Dengan demikian
total pendapatan nasional menjadi:
Y=
C+S
dimana:
Y=
PDB
C=
konsumsi rumah tangga
S=
tabungan
2.3.2.1Model keseimbangan Keynes ada
tiga:
Model Keseimbangan Tertutup Dua
Sektor, Perekonomian tidak melakukan hubungan internasional, sehingga
pendapatan hanya dipengaruhi oleh dua sektor, sektor rumah tangga (C) dan Investasi
usaha (I), Y = C + I
Contoh Kasus 20.2
Fungsi investasi otonomus berubah
menjadi Io = 250, sehingga pengeluaran
agregat juga berubah menjadi:
AE1 = C+I1=100+0,8Y*+250
= 350+0,8Y*
Sehingga output keseimbangan yang baru (Y*1) juga berubah
menjadi:
Y*1 =AE1
=300+0,8Y*1
0,2Y*1 = 350
Y*1 =
=1.750

Dengan demikian perubahan output keseimbangan adalah


Penambahan investasi otonomus
sebesar 50 menyebabkan Y* meningkat sebesar 250.
Model Keseimbangan Tertutup Tiga
Sektor. Memasukkan sector pemerintah yang diwakili oleh pengeluaran pemerintah
(G), Y = C + I + G
Contoh Kasus 20.4
Misalkan pengeluaran pemerintah
adalah G =300, maka pengeluaran agregat menjadi:
AE = C+ I+ G
= 100+0,8Y* + 200 + 300 = 600 + 0,8Y*
Y* = AE = 600 + 0,8Y*
Y*-0,8Y* = 600
0,2Y* = 600
Y* = 3.000
Pada tingakat keseimbangan besarnya
C = 100 + 0,8(3.000) = 2.500,
Sedangkan Io = 200 dan Go = 300.
Model Keseimbangan Empat Sektor
(Terbuka). Dalam model empat sector, perekonomian dianggap melakukan interaksi
dengan dunia luar, melalui ekspor (X) dan impor barang (M). Sektor impor-ekspor
ini disebut juga sector luar negeri. Sehingga Y = C + I + G + (X – M).
Contoh Kasus 20.6
Kasus 20.4
dikembangkan menjadi Kasus 20.6 dengan menambahkan X = 75 dan M = 25, sehingga :
AE = C+I+G+(X-M)=C+I+G+NX
= Co+By+Io+Go+(Xo-Mo)
=
100+0,8Y+200+300+(75-25)=100+0,8Y+200+300+50
=650+0,8Y
Output keseimbangan (Y*):
Y*=AE=650-0,8Y*
Y*-0,8Y*=650
0,2Y*=650
Y*=
3.250

2.3.3 Model Keseimbangan Sintesis
Klasik-Keynesian
Tori-teori ekonomi makro yang dikategorikan sebagai
sistensis Klasik-Keynes adalah teori-teori yang memadukan ide-ide aliran
pemikiran Klasik dengan Keynes. Teori-teori tersebut amat banyak dan
bervariasi. Salah satu sintesis yang paling terkenal dan banyak digunakan
sebagai alat analisa adalah model IS-LM.
Model tersebut menjelaskan bahwa kondisi keseimbangan ekonomi akan tercapai
bila pasar bara-jasa dan pasar uang-modal secara simultan berada dalam
keseimbangan.
Analisis model Keseimbangan Sintesis Klasik-Keynesian dapat
dilihat dari beberapa aspek yaitu :
a. Asumsi-asumsi
Pokok.
Asumsi-asumsi yang
mendasari model IS-LM merupakan kombinasi asumsi-asumsi model Klasik yang
digunakan adalah pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan, sedangkan
asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat transaksi dan spekulasi.
b. Keseimbangan
Pasar Barang-Jasa
Keseimbangan pasar
barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa (aggregate supplay) telah sama dengan permintaan (aggregate demand ) .Pada kondisi keseimbangan
, total produksi sama dengan total pengeluaran..
c. Keseimbangan
Pasar Uang-Modal
Keseimbangan pasar
uang-modal tercapai bila permintaan uang (liquidity
preference,disingkat L) telah sama dengan penawaran uang (money
supply,disingkat M).
d. Keseimbangan
Perekonomian (Keseimbangan Umum)
Perekonoman dikatan
telah tercapai keseimbangan (keseimbangan umum), bila baik pasar barang-jasa
maupun uang-modal telah berada dalam kondisi keseimbangan.
e. Perubahan
Keseimbangan Perekonomian (Keseimbangan Umum)
Keseimbangan ekonomi dikatan berubah
jika secara grafis titik keseimbangannya berubah. Ada tiga penyebab perubahan
keseimbangan perekonomian, yaitu:
1) Kurva
LM bergeser, kurva IS tetap.
2) Kurva
IS bergeser, kurva LM tetap.
3) Kurva
IS dan LM bergeser bersamaan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Analisis
keseimbangan berperan penting dalam pemantaun perkembangan perekonomian suatu
negara. Tanpa ada nya sistem analisis dalam perekonomian, maka keseimbangan
pasar dan arus ekonomi tidak akan berjalan dengan lancara. Selain itu,
masyarakat akan merasa kerugian atas apa yang dihasilkan pemerintah terhadap
perekonomian bilamana keseimbangan pasar tidak berjalan dengan baik.
Pengertian
dari analisis keseimbangan adalah adalah analisis makroekonomi
tentang terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap
pasar ( barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan
penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat.
Dari sini bisa terlihat asumsi pasar terhadap keseimbangan perekonomian.
Terbentuknya harga di pasaran diketahui dari analisis yang di buat pemerintah
atas keseimbangan penawaran dan permintaan
3.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah sebaiknya dalam
matakuliah pengantar ilmu ekonomi tidak hanya mahasiswa saja yang persentase
,tetapi alangkah bagusnya dosen mata kuliah juga menjelaskan tentang materi
yang dikuliahkan ,mengingat biasanya dalam persentase masih ada beberapa
mahasiswa yang tidak mengerti dengan materi yang dipersentasekan.
DAFTAR
PUSTAKA
diakses tanggal : 22 September 2013
diakses
tanggal : 22 September 2013
Pratama Rahardja,Mandala Manurung.Pengantar Ilmu Ekonomi.Jakarta, 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar